Perhitungan Tebal Lapisan Perkerasan
Untuk merencanakan Lapisan Tebal Perkerasan pada perencanaan konstruksi jalan raya, data-datanya yaitu :
Komposisi kendaraan awal umur rencana pada tahun 2009
Untuk merencanakan Lapisan Tebal Perkerasan pada perencanaan konstruksi jalan raya, data-datanya yaitu :
Komposisi kendaraan awal umur rencana pada tahun 2009
- Mobil penumpang (1+1) = 1850 Kendaraan
- Bus 8 ton (3+5) = 385 Kendaraan
- Truk 2 as 10 ton (4+6) = 75 Kendaraan
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 35 Kendaraan
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 25 Kendaraan
Klasifikasi Jalan
- Klasifikasi Jalan = 1
- Jalan = Kolektor
- Lebar Jalan = 7 meter
- Arah = 2 jalur, 2 arah tanpa median
Pertumbuhan lalu lintas
- = 5 % selama pelaksanaan
- = 5 % perkembangan lalu lintas
Kelandaian jalan 6%
Jenis lapisan perkerasan yang digunakan :
- Lapisan permukaan : Laston
- Pondasi atas : Batu pecah kelas A
- Pondasi bawah : Sirtu Kelas B
Data CBR : 4 5 6 7 8 9 10 5 4 8
Menghitung LHR ( Lintas Harian Rata-Rata)
- a. Komposisi Kendaraan awal umur rencana (2009)
- a. Mobil penumpang (1+1) = 1850 kendaraan
- b. Bus 8 ton (3+5) = 385 kendaraan
- c. Truk 2 as 10 ton (4+6) = 75 kendaraan
- d. Truk 2 as 13 ton (5+8) = 35 kendaraan
- e. Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 25 kendaraan
Perhitungan LHR pada tahun 2013
- a. Mobil penumpang 1850 x ( 1 + 0,05)4 = 2249 kend/hari
- b. Bus 8 ton 385 x ( 1 + 0,05)4 = 468 kend/hari
- c. Truk 2 as 10 ton 75 x ( 1 + 0,05)4 = 91 kend/hari
- d. Truk 2 as 13 ton 35 x ( 1 + 0,05)4 = 43 kend/hari
- e. Truk 3 as 20 ton 25 x ( 1 + 0,05)4 = 30 kend/hari
Perhitungan LHR pada tahun pada Tahun ke 5 (2018)
- a. Mobil penumpang 2249 x ( 1 + 0,05)5 = 2870 kend/hari
- b. Bus 8 ton 468 x ( 1 + 0,05)5 = 597 kend/hari
- c. Truk 2 as 10 ton 91 x ( 1 + 0,05)5 = 116 kend/hari
- d. Truk 2 as 13 ton 43 x ( 1 + 0,05)5 = 54 kend/hari
- e. Truk 3 as 20 ton 30 x ( 1 + 0,05)5 = 39 kend/hari
Perhitungan LHR pada tahun pada Tahun ke 5 berikutnya (2023)
- a. Mobil penumpang 2870 x ( 1 + 0,05)5 = 3663 kend/hari
- b. Bus 8 ton 597 x ( 1 + 0,05)5 = 762 kend/hari
- c. Truk 2 as 10 ton 116 x ( 1 + 0,05)5 = 148 kend/hari
- d. Truk 2 as 13 ton 54 x ( 1 + 0,05)5 = 69 kend/hari
- e. Truk 3 as 20 ton 39 x ( 1 + 0,05)5 = 49 kend/hari
Menentukan Angka Ekivalen
Angka ekivilen per sumbu dapat dilihat pada tabel di bawah :
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan metode Analisa Komponen, Depaertemem Pekerjaan Umum (1987)
|
Berdasarkan tabel didapat angka ekivalen :
- a. Mobil penumpang (1+1) = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
- b. Bus 8 ton (3+5) = 0,0183 + 0,1410 = 0,1593
- c. Truk 2 as 10 ton (4+6) = 0,0577 + 0,2923 = 0,35
- d. Truk 2 as 13 ton (5+8) = 0,1410 + 0,9238 = 1,0648
- e. Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 0,2923 + 0,5415 + 0,5415 = 1,3753
Menentukan LEP
Dari data yang telah di dapat, dapat dihitung nilai LEP yaitu :
- a. Mobil penumpang 2249 x 0,5 x 0,0004 = 0,44974
- b. Bus 8 ton 468 x 0,5 x 0,1593 = 37,2738
- c. Truk 2 as 10 ton 91 x 0,5 x 0,35 = 15,9535
- d. Truk 2 as 13 ton 43 x 0,5 x 1,0648 = 22,6497
- e. Truk 3 as 20 ton 30 x 0,5 x 1,3753 = 20,8961
Menentukan LEA
Perhitungan LEA untuk 5 tahun (2014)
- a. Mobil penumpang 2870 x 0,5 x 0,0004 = 0,57399
- b. Bus 8 ton 597 x 0,5 x 0,1593 = 46,3362
- c. Truk 2 as 10 ton 116 x 0,5 x 0,35 = 20,3612
- d. Truk 2 as 13 ton 54 x 0,5 x 1,0648 = 28,9074
- e. Truk 3 as 20 ton 39 x 0,5 x 1,3753 = 26,6693
Perhitungan LEA untuk 10 tahun (2019)
- a. Mobil penumpang 3663 x 0,5 x 0,0004 = 0,73257
- b. Bus 8 ton 762 x 0,5 x 0,1593 = 60,7151
- c. Truk 2 as 10 ton 148 x 0,5 x 0,35 = 25,9866
- d. Truk 2 as 13 ton 69 x 0,5 x 1,0648 = 36,894
- e. Truk 3 as 20 ton 49 x 0,5 x 1,3753 = 34,0375
Menentukan LER
LER = LET x UR/10
LER5
- = LET5 x 5/10
- = 110,653 x 0,5
- = 55,327
LER5 = 92,396
LER10
- = LET10 x 10/10
- = 141,225 x 1
- = 141,225
LER10 = 353,062
Penentuan Harga CBR
Dari data yang didapat data CBR sebesar : 4 5 6 7 8 9 10 5 4 8
CBR rata-rata = 4+5+6+7+8+9+10+5+4+8 / 10 = 6,6
CBR max = 10
CBR min = 4
Untuk nilai R tergantung dari jumlah data yang terdapat dalam 1 segmen. Besarnya nilai R seperti yang diperlihatkan pada tabel di bawah ini :
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan metode Analisa Komponen, Depaertemem Pekerjaan Umum (1987) |
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan metode Analisa Komponen, Depaertemem Pekerjaan Umum (1987) |
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan metode Analisa Komponen, Depaertemem Pekerjaan Umum (1987)
|
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan metode Analisa Komponen
|
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan metode Analisa Komponen, Depaertemem Pekerjaan Umum (1987)
|
batas-batas minimum tebal lapisan perkerasan untul lapis pondasi
|
- Lapisan permukaan : Laston, MS 744 d1 = 7,5
- Lapisan Pondasi atas : Batu pecah kelas A d2 = 20
- Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B d3 = 10
ITP = a1 x d1 + a2 x d2 + a3 x d3
7,25 = 3 + 2,8 + 0,12 d3
= 5,8 + 0,12 d3
d3 = 12,08 cm = 12 cm ( untuk D3 tebal minimum adalah 10 cm)
Untuk 10 Tahun
Koefisien kekuatan relatif, dilihat dari tabe koefisien relatif
- - Lapisan permukaan : Laston, MS 744 a1 = 0,40
- - Lapisan Pondasi atas : Batu pecah kelas A a2 = 0,14
- - Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B a3 = 0,12
Tebal lapisan minimum dilihat dari ITP = 8,3
- - Lapisan permukaan : Laston, MS 744 d1 = 7,5
- - Lapisan Pondasi atas : Batu pecah kelas A d2 = 20
- - Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B d3 = 10
ITP = a1 x d1 + a2 x d2 + a3 x d3
8,5 = 3 + 2,8 + 0,12 d3
= 5,8 + 0,12 d3
d3 = 22,5 cm = 23 cm
Untuk 10 Tahun
8,5 = 0,4 d1 + 0,14 d2 + 0,12 d3
8,5 = 0,4 d1 + 2,8 + 2,76
= 5,56 + 0,4 d1
d1 = 7,35 cm = 7 cm
d0 = 7,5 - 7
d0 = 0,5 cm = 3 cm (syarat tebal minimum)
ihhuuyyy......salam BRAVO........braayyyy
0 komentar:
Posting Komentar